Mengapa
Memilih Adaro?
Kinerja
Perusahaan
Laporan
Tahunan
Informasi
Pemegang Saham
Informasi
Dividen
Presentasi Rilis Berita Cakupan
Analis

Penawaran saham perdana  

Pada tanggal 16 Juli 2008, Adaro Energy Indonesia (AEI) secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ADRO setelah merampungkan proses penawaran umum saham perdana (IPO) untuk 11.139.331.000 saham atau 35% dari 31.985.962.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan mengumpulkan Rp12,2 triliun, IPO ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah BEI. Perolehan bersih dari IPO telah digunakan seluruhnya per 29 Mei 2009 dan hal ini telah dilaporkan kepada para pemegang saham pada RUPST tanggal 3 Juni 2009.

 

Pasar saham Indonesia di tahun 2022

Pada awal Januari 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada 6.665, dan terus melambung karena pasar saham sangat dipengaruhi sentimen positif pemulihan ekonomi, hingga menyentuh rekor tertinggi pada 7.318. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa sampai akhir Desember 2022, pembelian transaksi saham investor asing mencapai AS$1.212 miliar, dengan pembelian bersih AS$60 miliar. Pada akhir 2022, IHSG ditutup pada 6.850, atau 4% lebih tinggi daripada 6.581 pada akhir 2021.

 

ADRO pada tahun 2022

Pada awal 2022, ADRO dibuka pada Rp2.370, dan mencapai harga terendah pada Rp2.160. Bersama dengan kenaikan harga batu bara, ADRO berangsur naik sampai level tertinggi Rp4.140 pada 2022. ADRO ditutup pada Rp3.850 pada akhir 2022, menandai 71% lebih tinggi daripada harga penutupan Rp2,250 pada akhir 2021.

Kapitalisasi pasar ADRO pada akhir 2022 mencapai AS$7,9 miliar, atau naik 61% dari AS$5 miliar pada akhir 2021. Nilai perdagangan rata-rata harian ADRO pada tahun 2022 adalah AS$25 juta. Pada akhir 2022, total pemegang saham publik meliputi 33,146% dari total saham AEI, yang terdiri dari 80% pemegang saham domestik dan 20% pemegang saham asing. Pemegang saham ADRO didominasi oleh investor institusi, yang terdiri dari 26,67% institusi lokal dan 59,05% institusi asing.

 

Transaksi pada saham perusahaan 

Pada tahun 2022, anggota Direksi AEI, Chia Ah Hoo dan Julius Aslan, masing-masing menjual satu juta dan tiga juta lembar saham ADRO dari kepemilikan mereka. Dengan demikian, pada akhir 2022, Chia Ah Hoo memiliki 9.593.500 saham dan Julius Aslan memiliki 11.000,000 saham ADRO. Transaksi-transaksi ini telah dilaporkan ke regulator untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

   

Pembayaran dividen

Menurut Anggaran Dasar AEI, dividen dibagikan sesuai kemampuan keuangan perusahaan berdasarkan keputusan yang diambil pada RUPST. Perusahaan akan mengumumkan dividen dengan mempertimbangkan: 1) laba operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan perusahaan serta anak-anak usahanya terkait dengan pencapaian pertumbuhan yang optimal ke depannya; 2) pemenuhan kewajiban dana cadangan; 3) kewajiban-kewajiban perusahaan serta anakanak usahanya menurut perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak ketiga (termasuk kreditur); 4) kepatuhan terhadap aturan dan hukum yang berlaku, serta persetujuan RUPST.

RUPST 2022 menyetujui pembayaran dividen total sebesar $650 juta, atau setara 70% dari laba bersih tahun 2021 yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar $933 juta. Dividen interim sebesar AS$500 juta untuk tahun fiskal 2022 dibayarkan pada tanggal 13 Januari 2023. Pembagian dividen interim ini akan dilaporkan ke RUPST pada tahun 2023.

Terakhir update pada Jumat, 12 Januari 2024 / 15:08 WIB | 124628