Adaro Energy dan Shenhua Menandatangani Nota Kesepahaman Untuk Mulai Mengembangkan Pembangkit Listrik Mulut Tambang Bertenaga Batubara dengan Kapasitas 2×300 MW di Kalimantan Timur

November 24, 2014, 11:51 am | Admin

Adaro Energy Berada di Jalur yang Tepat Untuk Memasuki Bisnis Ketenagalistrikan

Jakarta, 24 November 2014 – PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) (“Perseroan”) dengan bangga mengumumkan bahwa pada tanggal 21 November 2014, Presiden Direktur, Mohammad Effendi, dan salah satu Direktur, Kee Cheng Chye, dari PT Adaro Power (“AP”), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan, Chairman dari China Shenhua Overseas Development and Investment Co., Ltd. (“Shenhua Overseas”), dan Presiden Direktur, Jeffrey Mulyono, serta salah satu Direktur, Crescento Hermawan, dari PT Bhakti Energi Persada (“BEP”), anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perseroan, telah menandatangani Nota Kesepahaman Lanjutan mengenai Pengembangan Proyek Bersama untuk Batubara dan Energi (“MoU”) di Jakarta.

Penandatanganan ini merupakan lanjutan dari pertemuan antara perwakilan tingkat tinggi dari Perseroan dan dari Shenhua Overseas, pada tanggal 9 November 2014 di Beijing, untuk menunjukan dan memastikan komitmen dari perusahaan sponsor, yang diwakili oleh Presiden Direktur Perseroan dan Presiden Komisaris AP, Garibaldi Thohir, dan Direktur Eksekutif Shenhua Overseas, Tang Xiutian. Pertemuan ini berlangsung pada acara Indonesia – China Trade, Investment, and Economic Forum yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (“Kadin”) dan China Council for the Promotion of International Trade. Acara ini diselenggarakan secara bersamaan dalam rangkaian pertemuan pada Asia-Pacific Economic Cooperation (“APEC”) dari tanggal 7 sampai 11 November 2014, di Beijing, China. Presiden Komisaris Perseroan, Edwin Soeryadjaya, juga berada di Beijing untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Shenhua Overseas, AP dan BEP sepakat untuk mengembangkan proyek bersama untuk batubara dan pembangkit listrik di Kalimantan Timur, Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut bermaksud untuk mendirikan perusahaan patungan di Indonesia untuk mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang, yang kemungkinan akan dimiliki oleh Shenhua Overseas sebesar 51%, dan oleh AP sebesar 49%. Sesuai strategi kebijakan Perseroan dalam berinvestasi di ketenagalistrikan, proyek ini direncanakan akan dibiayai melalui project financing, dimana sebagian besar dari total investasi proyek akan dibiayai dengan non-recourse project debt financing.

Pada tahap pertama, Shenhua Overseas dan AP setuju untuk melakukan penambangan batu bara yang cukup untuk mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang dengan kapasitas 2x300MW, dan fasilitas transmisi listrik. Kapasitas listrik jangka panjang diharapkan akan semakin besar sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik. Listrik tersebut harus disediakan oleh transmisi terintegrasi ke jaringan Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah.

Kerjasama antara Shenhua Overseas dan Perseroan yang dilakukan untuk mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang bertenaga batubara ini merupakan sebuah manifesto dari rencana strategis Pemerintah Republik Indonesia untuk membangun 35 gigawatt (GW) pembangkit listrik dalam 5 tahun ke depan, yang sebagian besar merupakan pembangkit listrik bertenaga batu bara. Pembangkit listrik mulut tambang ini akan menggunakan batubara berkalori rendah, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendapatkan nilai dari batubara berkalori rendah.

Presiden Direktur Perseroan, Garibaldi Thohir, mengatakan, “Adaro Energy akan berkontribusi untuk menghasilkan listrik berkualitas tinggi dan terjangkau di Kalimantan. Bersama-sama dengan Shenhua, kami akan menciptakan nilai maksimum dari batubara Indonesia, termasuk mendorong pembangunan ekonomi di Kalimantan, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional. Dengan MoU ini, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan divisi ketenagalistrikan Adaro.”

Shenhua Overseas bermaksud untuk mengakusisi kepemilikan saham minoritas pada anak perusahaan BEP untuk pengembangan tambang batubara, serta untuk tujuan menyediakan pasokan bahan bakar untuk proyek ketenagalistrikan, yang tergantung dari hasil due diligence dan evaluasi.

Pra-kelayakan, studi kelayakan, dan persiapan lainnya diharapkan akan dimulai segera pada Proyek Listrik dan Proyek Batubara, dimana akan dilakukan secara bersamaan.

Pembangkit listrik ini akan menggunakan teknologi terbaru, paling efisien, dan ramah lingkungan.

Terakhir di update pada Selasa, 28 Februari 2017 / 20:33 WIB | 6220